Sunday, May 8, 2016

Dilema ASIP (Air Susu Ibu Perah)





Akhirnya setelah belajar serba-serbi terkait aktivitas blogging, Boedak Kampoeng membuat satu postingan artikel. Artikel pertama yang Boedak Kampoeng bagikan disini adalah artikel tentang kesehatan mengenai Air Susu Ibu Perah (ASIP) yang mungkin belum diketahui oleh para ibu atau mungkin sudah banyak yang tahu tapi dasar aja Boedak Kampoeng yang Kudet (kurang update) jadi tidak tahu tentang informasi yang akan dibagikan didalam artikel ini. 



Tak dipungkiri bahwa ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi utama yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang si buah hati. Tapi dengan perkembangan jaman dimana wanita saat ini tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga tetapi juga sebagai wanita karir, maka sulit untuk memberikan ASI secara eksklusif bahkan terpaksa untuk menghentikan menyusui dengan alasan pekerjaan. Oleh karena itu, untuk dapat memberikan nutrisi kepada buah hati tanpa terkendala pekerjaan yang dimiliki oleh sang ibu, maka pilihan jatuh kepada ASIP (Air Susu Ibu Perah), yakni dengan memerah ASI dan membekukannya dan diberikan kepada bayi ketika akan menyusui.



Akan tetapi berapa lamakah ASIP itu dapat bertahan?

Banyak artikel di Internet tentang seberapa lama ASIP bertahan dan cara peyimpanan ASIP yang benar agar dapat bertahan lama, salah satunya adalah sebagaimana yang Boedak Kampoeng tampilkan berikut.

Ketahanan lama penyimpanan ASIP dalam berbagai kondisi suhu
sumber: http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/penyimpanan-asi-perah

Masya ALLAH, bisa ya ternyata ASIP disimpan dalam durasi yang lama hingga 6 bulan? lalu bagaimana dengan kandungan nutrisinya? apakah masih cukup baik untuk diberikan pada si buah hati untuk tumbuh kembangnya?
Boedak Kampoeng mencoba menjelajah internet mencari informasi tentang kandungan nutrisi ASIP, tetapi ternyata sedikit sekali referensi yang Boedak Kampoeng temukan dan akhirnya Boedak Kampoeng temukan jurnal ilmiah dengan judul Efek Lama Penyimpanan Asi Terhadap Kadar Protein dan Lemak yang Terkandung Didalam ASI  yang ditulis oleh Indri Putri Sari, Ariadi, dan Ety Yerizel.

Penelitian ini mengukur kandungan nutrisi makro pada ASIP (Protein dan Lemak) dengan lama penyimpanan 0 jam (sebagai titik kontrol), 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Untuk diketahui bahwa protein dan lemak adalah komponen nutrisi makro penting yang keberadaannya dibutuhkan dalam tumbuh kembang bayi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari et al (2016) diketahui bahwa baik kandungan protein maupun lemak mengalami penurunan. (hasil penelitian bisa dilihat pada tabel berikut)

Kandungan Protein dalam ASIP berdasarkan lama penyimpanan

Kandungan protein dalam ASIP berdasarkan lama penyimpanan hasil uij Post-Hoc Bonerroni

hasil penelitian kandungan lemak dalam ASIP didasarkan kepada lama penyimpanan ASIP

Kandungan lemak dalam ASIP berdasarkan lama penyimpanan hasil Uji Post-Hoc Bonferroni

Membaca hasil ini kembali timbul pertanyaan dalam benak Boedak Kampoeng, "ah masa iya sih, kan ASIP disimpan dalam freezer bahkan dalam freezer khusus yang suhunya dibawah -20 derajat C"?

Boedak Kampoeng kembali menjelajah dunia maya dan alhamdulillah menemukan artikel ilmiah lainnya terkait dengan pertanyaan yang timbul dalam benak Boedak Kampoeng. Artikel ini berjudul  Pengaruh Variasi Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Gizi Air Susu Ibu  yang ditulis oleh Muhammad Iqbal, Lily Arsanti Lestari, dan Weni Kurdanti. 

Penelitian yang dilakukan oleh Iqbal et al  (2010)  mencoba melihat hubungan suhu dan lama penyimpanan terhadai kandungan nutrisi. Suhu yang diujicobakan adalah Suhu Kamar, Suhu Refrigerator, dan Suhu Freezer dengan masa penyimpanan 0 hari (sebagai titik kontrol), 2 hari dan 3 hari untuk setiap masing-masing suhu.

Berdasarkan hasil penelitian Iqbal et al  (2010) diketahui bahwa suhu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kualitas kandungan protein dan lemak pada ASIP tetapi lama penyimpananlah yang berpengaruh secara siginifikan. Hal ini terlihat bahwa baik ASIP yang ditaruh dalam suhu ruang, suhu refrigerator, bahkan dalam suhu freezer mengalami penurunan kualitas kandungan protein dan lemaknya. (lihat tabel)



Hasil penelitian terhadap kadar protein dalam ASIP berdasarkan kondisi suhu dan lama penyimpanan

Hasil penelitian kandungan lemak dalam ASIP berdasarkan lama  penyimpanan dan kondisi suhu penyimpanan


 Masya ALLAH 3 hari saja kualitas protein dan lemak berdasarkan hasil kedua penelitian tersebut diatas telah memperlihatkan penurunan kualitas protein dan lemak yang cukup signifikan, bagaimana dengan yang disimpan selama 2-6 bulan?

Inilah yang menjadi dilema khususnya buat Boedak Kampoeng, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi buah hati seorang ibu/istri yang memiliki karir menggunakan ASIP tetapi kandungan nutrisi tidak sebaik jika ibu menyusui secara langsung buah hatinya. Lalu kenapa tidak memilih susu formula? yang mungkin kandungannya sama atau jauh lebih baik dari kandungan ASIP yang telah di stok jauh-jauh hari oleh ibu (karena faktanya banyak ibu yang menyetok  ASIP dalam jumlah besar untuk kebutuhan si buah hati). Susu formula mungkin memiliki nutrisi yang sama baiknya dengan ASI atau kandungannya sama atau lebih baik dari ASIP yang telah disimpan dalam waktu lama, tetapi tidak semua bayi dapat menerima kandungan susu formula, karena ketidakcocokan, alergi, atau masalah klinis lainnya yang menyebabkan tubuh bayi menolak susu formula. 

Lalu akankah tumbuh kembang bayi yang diberikan ASIP akan semaksimal dengan bayi yang diberikan ASI secara langsung oleh ibunya? semua hal kembali kepada masing-masing pribadi Ibu dalam merawat anaknya, karena yang mengetahui tumbuh kembang anak dan kebaikan adalah orang tua dan semua itu kembali berpulang kepada masing-masing pribadi ibu. 

Nah sekian dulu artikel kali ini, semoga bermanfaat. sampai bertemu pada artikel-artikel selanjutnya.

Salam Boedak Kampoeng

DAFTAR PUSTAKA













No comments:

Post a Comment